Sejarah Desa

Desa Baturetno adalah desa yang resmi berdiri sejak tahun 1930 Desa Baturetno terletak disebelah timur kurang lebih 6 km dari pusat pemerintahan Kecamatan Singosari atau terletak utara dari pusat pemerintahan Kabupaten Malang atau Kota Malang dengan ketinggian 487 M diatas permukaan air laut.

Wilayah Desa Baturetno seluas 541.846 Ha yang merupakan salah satu wilayah Kecamatan Singosari yang cukup besar, dimana Desa Baturetno merupakan suatu wilayah strategis yang berpotensi untuk pertanian. Jenis pertanian tersebut meliputi padi, jagung, tebu dan palawija baik lahan kering dan lahan basah (sawah). Desa Baturetno terbagi menjadi 4 pendukuhan (Dusun) Dusun Benel, Nampes, Pakel, dan Lowokjati yang terdiri dari 4 RW dan 34 RT.

Nama Desa Baturetno itu sendiri berasal dari sebuah cerita pada jaman dahulu di Tumapel yang sekarang bernama Singosari (Singhasari) dipimpin oleh seorang raja bernama Ken Arok yang gagah berani sakti dan mandraguna dengan seorang Empunya bernama Empu Gandring yang bertugas membuat Pusaka (Keris) bernama keris Empu Gandring yang terkenal mempunyai kekuatan yang dahsyat. Raja Ken Arok bermaisuri Kendedes dan Ken Umang yang mempunyai keturunan menjadi raja-raja di Singhasari sampai raja yang terakhri yaitu Raja Kartanegara, karena sombongnya pasukan Tar-tar dari Cina ditantang untuk berperang. Pada suatu saaat kerajaan Singosari lengah diserang oleh kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang sehingga terjadi peperangan atau pertempuran yang mengakibatkan banyak pembesar atau punggawa prajurit kerajaan yang melarikan diri ke hutan untuk menyelamatkan diri dari Kerajaan Singhasari yang bernama Trunojoyo yang menetap dan membuka lahan jati (babat alas jati) untuk dijadikan tempat tinggal dan persembunyiannya yang disebut Lowokjati dan disitulah terdapat batu yang bertuliskan huruf jawa kuno / sanserkerta yang mengeluarkan cahaya bila kena sinar matahari sehingga Trunojoyo menamakan batu tersebut "BATURETNO" yang artinya Batu Bersinar atau Batu Permata, agar dapat dikenang untuk anak cucunya apabila ada ramainya jaman (rejane jaman) batu itu sampai sekarang dijadikan nama desa yaitu "DESA BATURETNO".